Jelajah Eropa via Kereta Api Eurorail

Moda transportasi kereta api di Eropa sangat nyaman dan jadwalnya tepat waktu. Untuk bepergian antar negara di Eropa menurut saya paling nyaman dengan kereta api yang bisa menjangkau hampir semua pelosok Eropa. Dengan moda transportasi pesawat terbang kita perlu waktu lumayan banyak untuk check in+bagasi, ditambah lagi umumnya airport terletak di luar kota yang tentunya makan waktu plus biaya juga untuk mencapainya. Sementara dengan kereta api bila sudah pegang tiket dan reserve seating bisa langsung boarding di stasiun kerata api yang pada umumnya terletak di tengah kota. Kekurangannya tidak bisa bawa bagasi banyak karna tempat bagasi di kereta sangat terbatas. Untuk sewa mobil harus di hitung juga cost bahan bakarnya yang lumayan mahal di Eropa.

beberapa jalur kereta Eurorail perlu reserve seating dengan tambahan biaya antara 5 euro-10euro, kecuali Thalys, yg paling mahal reserve seating.

Bila rencana perjalanan akan mengunjungi beberapa kota atau negara, lebih nyaman bila memiliki tiket Rail Pass. Harganya disesuaikan dengan berapa negara yang akan dikunjungi dan berapa banyak jumlah hari perjalanan. Semakin banyak negara yang dikunjungi dan semakin banyak jumlah hari perjalanan tentunya harganya juga semakin mahal. Misalnya France-Swiss-Italy pass, ini berarti mengunjungi 3 negara. jumlah hari perjalanan minimal biasanya 4 hari dalam dua bulan, jadi kita bebas menggunakan kereta api selama 24 jam dan 4 hari, tidak perlu berurutan harinya, kemanapun di tiga negara tersebut. Eurorail Pass juga bisa digunakan untuk ferry dan bis pada beberapa negara. Info tentang per-kereta apian di eropa bisa dilihat di website eurorail indonesia http://www.eurobytrain.com

ini adalah Eurorail Pass untuk 4 countries, 7 days. Saver artinya dua orang atau lebih yang melakukan perjalanan bersama, harganya akan lebih murah.

Tahun 2011 lalu kami menggunakan Eurorail Pass 4 country 7 days untuk perjalanan 14hari di Eropa. Kebetulan pas ada diskon untuk beli 6 days dapat gratis 1days….jadi dengan harga 6 days kami dapat 7 days perjalanan. Tiket di beli di Eurorail Indonesia di daerah Kemang, Jakarta. Sampai di bandara Schippol, Amsterdam, kami langsung validasi tiket kereta dan reserve untuk perjalanan Amsterdam – Paris.

ini foto station Amsterdam Centraal sekitar jam 6.30 pagi, kita reserved kereta jam 8 pagi ke Paris, ternyata pas dapat blue hour.

Hari-1: dari Amsterdam ke Paris dengan TGV Thalys, kereta api cantik warna merah khusus jalur Amsterdam-Brussel-Paris.

Thalys, high-speed train gabungan antara perusahaan kereta api Belanda, Perancis, Jerman dan Belgia. Thalys  melewati jalur kota-kota Amsterdam, Brussel, Paris. Amsterdam Centraal menuju Paris Gare du Nord ditempuh dalam waktu 3 jam.

Ini adalah peron 17 tempat kita naik kereta Thalys. Gerbongnya akan berhenti tepat di tulisan ini.

sekitar jam 11 am sampai di Paris gare du Nord.

 

Paris view dari puncak Eiffel Tower

 

Senja di Paris, diambil dari seberang Seine river.

Hari-2: Paris ke Luzern, Swiss via Basel dengan TGV Lyria. Dari Paris gare de l’Est jam 8.20am sampai di  Basel SBB jam 11.56am.

TGV Lyria Paris-Basel perlu reserve seat sementara dari Basel ke Luzern tidak perlu reserve. Transit di Basel sekitar 30 menit, bisa langsung cari peron untuk kereta yang ke Luzern, dan langsung naik kereta yang ada. Jadwal kereta ada di booklet eurorail sudah termasuk dalam tiket pass yang kita beli, atau bisa download ke website eurorail.

 

Kappellbrucke di Lake Luzern.

Hari-3: Luzern – Interlaken – Luzern dengan jalur Golden Pass Line, kereta panoramic dengan jendela yang lebih besar dari kereta biasa.

Luzern ke Interlaken lalu ke Jungfraujoch, naik kereta menembus gunung, sampai di stasiun tertinggi di puncak gunung Jungfrau (3500 m)..tapi tiket kereta ke Jungfrau ini tidak termasuk dalam EurailPass tapi karena penasaran kita beli juga itu tiket ke Jungfrau yang lumayan mahal, tapi tidak menyesal karena pemandangan sepanjang perjalanan ke Jungfrau di musim dingin itu sangat spektakuler…

Hari-4: Luzern – Zurich – Luzern, ditempuh dalam waktu satu jam. Setelah kurang lebih 5 jam melihat2 kota Zurich sorenya kami kembali ke Luzern.

 

 

Stasiun Zurich tampak depan.

Hari-5: Luzern ke Venezia St Lucia, Italy via Milan, dari Luzern kereta berangkat jam 8.18am tiba di Venezia St Lucia jam 3.10pm.

ini adalah Milan Centrale, dari Luzern transit 1,5 jam di Milan lalu lanjut perjalanan ke Venezia Santa Lucia, Italy.

tempat bagasi di kereta sangat terbatas, biasanya di ujung gerbong.

tempat duduk 1st class, kalau yang 2nd class berjejer 2-2. Untuk usia 26 th keatas mau ngga mau harus beli Pass yang 1st class.

 

Public transportation di Venezia, ada waterbus Vaporetto, water taxi, dan gondola.

 

Keluar dari stasiun St Lucia Venice langsung antri booth beli tiket Vaporetto, water bus untuk menuju hotel.

Hari-6: Venezia – Firenze – Pisa – Firenze. Dari Venice St Lucia jam 9.27am sampai di Firenze Santa Maria Novella jam 11.30. Chek in hotel+koper di hotel dekat stasiun lalu langsung ke stasiun lagi untuk ke Pisa. Kereta api dari Firenze ke Pisa satu jam, sampai di Pisa jam 2.30pm lalu jam 5pm kembali ke Firenze.

kereta hi-speed Trenitalia dari Venezia ke Firenze.

Leaning Tower, menara miring Pisa

Pisa Centrale. Dari stasiun Pisa ini masih jalan kaki 40 menit untuk sampai ke kawasan Menara Miring Pisa. Kota Pisa masuk dalam Unesco World Heritage.

Hari-7: Firenze – Roma, dari Firenze jam 14.10 sampai di Roma Termini jam 15.45 dengan kereta hi-speed.

Duomo di Firenze waktu malam hari terang benderang dengan sinar lampu.

SPQR adalah lambang Roma, singkatan dari Senatus Populus que Rome, artinya “The Senate and People of Rome”

salah satu sudut kota Roma.

Setelah 3 hari di Roma kami kembali ke Jakarta. Perjalanan ke Eropa ada baiknya beli tiket pesawat open jaw, jadi masuk dan keluar lewat negara/rute yang berbeda untuk menghemat waktu dan biaya transportasi mengulangi rute balik yang sama.

Kami berangkat dari Jakarta masuk Eropa via Schippol Amsterdam dan keluar Eropa lewat Roma Leonardo da Vinci Fiumicino.